3 Cara Berternak Burung Murai Peternak Pemula Wajib Tahu!



3 Cara Berternak Burung Murai Peternak Pemula Wajib Tahu!- Berternak burung murai menjadi salah satu alternatif pemasukkan yang cukup menjanjikan keuntungan. Bagaimana tidak, pasaran burung yang kesohor dengan keindahan warna bulu, kicauan merdu serta tingkahnya yang anggun lagi memikat mata ini memang sangat luas. 


Harga pasaran murai batu jadi alasan para kicau mania, julukan untuk para hobiis burung, berlomba-lomba dalam mengetahui teknik paling tepat berternak burung murai. Selain alasan ekonomis, tujuan para kicau mania untuk mengembangkan teknik terbaik dalam berternak juga dilandasi kecintaan akan kelestarian burung yang punya nama latin copsychus malabaricus ini. 

Sebab nyatanya, populasi burung murai di alam dari hari ke hari terus menurun. Berbagai sebab, utamanya perburuan liar secara tidak bertanggung jawab, semakin menurunnya luasan hutan sebagai habitat aslinya turut pula dituding sebagai penyebab merosotnya populasi alami burung murai. 

Tapi meski demikian, berternak burung murai tak cukup hanya bermodalkan kenekatan semata. Harga indukan yang tergolong tak ramah dikantong, harus jadi pertimbangan utama. Bayangkan kalau burung tak produktif atau lebih-lebih burung sampai stres dan mati karena salah perlakukan, tentu bisa dipastikan bakal membawa penyesalan mendalam bukan?

Berangkat dari pertanyaan itu. Tentu ada baiknya sebagai seorang calon peternak untuk membaca dan mencari lebih banyak informasi. Dan khusus untuk itu artikel kali ini menyajikan rangkuman informasi untuk mereka yang siap melangkah menuju sukses dengan jalan berternak burung murai. 

1.      Persiapan Lokasi dan Kandang Ternak
Dalam hal berternak burung murai batu, hal pertama yang mesti diperhitungkan adalah lokasi. Burung murai butuh tempat yang tenang agar bisa berkembang biak dengan baik. Pastikan bahwa tak ada sumber kebisingan seperti misalnya jalan raya, kawasan industri semisal pabrik, bengkel atau karoseri yang mungkin punya aktifitas penyebab kebisingan. Alasan pemilihan tempat yang semacam ini agar tak menjadi penyebab stress burung murai, perhatikan juga faktor keamanan lingkungan.

Selanjutnya buatlah sebuah kandang dengan ukuran minimal panjang x lebar x tinggi, 90 x 90 x 180 cm. Jenis kandang untuk ternak burung murai berbeda untuk hobiis yang hendak menggunakannya untuk aduan atau lomba kicau.  Sekat kandang dengan tembok agar tak ada gangguan hama seperti tikus, atau binatang lainnya. Alas kandang biasanya menggunakan tanah atau bisa ditambahkan pasir, usahakan jangan sampai lembab karena bisa memicu gangguan kesehatan pada burung.

Sediakan sarang untuk tempat bertelur, buatlah beberapa model bisa 2-3 model sarang, tujuannya agar burung betina bisa memilih tempat bertelur yang cocok sesuai keinginannya. Bila seluruh hal dirasa sudah siap, jangan lupa tempatkan bohlam 5-10 watt. Fungsinya sebagai regulator suhu utamanya saat hari hujan, sekaligus penerangan dimalam hari. 

Pemilihan Indukan
Indukan disarankan juga adalah hasil dari ternak bukan alam liar. Alasannya tentu karena burung hasil ternak lebih jinak dan dekat dengan manusia, untuk indukan jantan pastikan sudah berusia 2 tahun serta napsu makan besar, gerakan lincah, dan berbulu mengkilap. Sementara untuk indukan betina, bisa dipilih yang berusia 1 tahun, gerakan dan bentuk tubuh sempurna, serta nafsu makan tinggi. Hindari adanya cacat fisik pada masing-masing jenis indukan. 

Perawatan Hasil atau Anakan
Tujuan dari berternak burung murai tentunya adalah menghasilkan anakan yang banyak dan berkualitas. Untuk itu sebagai peternak, pastikan untuk langkah pertama dan kedua sudah dijalani dengan seksama.

Bila langkah pertama dan kedua sudah djialani dengan seksama, maka harapannya akan menghasilkan anakan murai berkualitas. Tentu perjuangan tak hanya akan sampai setelah telur menetas, selanjutnya, peternak masih harus bersiap diri untuk “mengasuh” anakan murai. Pengasuhan ini dilakukan bila indukan berperilaku menyimpang sehingga bisa menyebabkan bahaya pada hasil anakan.

Anakan yang bisa disapih dari induknya berusia kurang lebih 5 hari sampai satu minggu. Siapka tempat yang bersih dan hangat, bila perlu inkubator, ini karena tentu anakan murai masih sangat rentan. Pemberian pakan dilakukan 3-5 kali serhari dengan campuran voer, kroto dan jangkrik yang dihaluskan. Lakukan pemberian pakan dengan telaten dan reguler. 

Berternak burung murai jelas bisa menjadi alternatif bahkan sumber pemasukan utama. Karenanya, lebih-lebih untuk anda yang masih pemula, ada baiknya untuk terus belajar dan menggali lebih dalam. Selamat berternak, semoga sukses.

Highlight

Luar Biasa! Berikut Manfaat Daun dan Buah Ciplukan Beserta Efek Samping Lengkap

Di negara anda Indonesia, pastilah tidak sedikit yang sudah mengenal tumbuhan semak satu ini. Ya, ciplukan! Tanaman binal yang dahulu ...