Pengertian tentang Hidroponik
Hydroponik berasal dari Bahasa yunani yang terdiri dari 2
kata yakni Hydro = air dan ponos = daya ( Wikipedia ). Hidroponik ialah cara
budidaya tumbuhan dengan memakai media air ber nutrisi sebagai pengganti tanah,
hidroponik tidak memakai tanah sebagai media tanam, Tanah biasa diganti dengan
media tanam netral laksana rockwool, sekam bakar, cocopeat, verlite,
vermiculite, pasir, kerikil, hidroton dan lain-lain. Saat ini hidroponik sudah
berkembang luas di masyarakat baik skala kegemaran maupun skala produksi.
Budidaya dengan sistem hidroponik sudah dikenal dan
dikem-bangkan secara komersial pada mula tahun 1900-an di Amerika Serikat
(Douglas 1985). kultur hidroponik sudah mulai mendapat perhatian masyarakat dan
berkembang semenjak tahun delapan puluhan, yang dibuka oleh sejumlah pengusaha
di wilayah perkotaan.
sistem hidroponik merupakan teknik produksi tumbuhan yang
paling efektif. Sistem ini dikembangkan menurut dalil bahwa andai tanaman
diberi situasi pertumbuhan yang optimal, maka potensi maksimum guna berproduksi
bisa tercapai. Hal ini bersangkutan dengan perkembangan sistem perakaran
tanaman, di mana perkembangan perakaran tumbuhan yang optimum bakal
menghasilkan perkembangan tunas atau unsur atas yang paling tinggi. Pada sistem
hidroponik, larutan nutrisi yang diserahkan berisi komposisi garam-garam
organik yang berimbang guna menumbuhkan perakaran dengan situasi lingkungan
perakaran yang ideal.
Permintaan bakal komoditas hortikultura khususnya sayuran
terus bertambah seiring dengan bertambahnya kesejahteraan dan jumlah penduduk. bertambahnya
jumlah penduduk mengakibatkan ketersediaan lahan pertanian semakin sempit
karena dipakai untuk kompleks dan ekspansi perkotaan. Hal ini mempersulit
pencapaian penambahan produksi sayuran sebab keterbatasan lahan pertanian.
Salah satu teknik untuk menghasilkan produk sayuran dengan jumlah yang tidak
sedikit secara kontinyu dengan kuantitas yang tinggi per tanamannya ialah
budidaya dengan sistem hidroponik. Pengembangan hidroponik lumayan prospektif
mengingat sejumlah hal sebagai berikut, yakni permintaan pasar sayuran berbobot
| berbobot | berkualitas yang terus meningkat, situasi lingkungan/ iklim yang
tidak menunjang, persaingan pemakaian lahan, dan adanya masalah degradasi
tanah.
Kelebihan dan Kekurangan Kultur Hidroponik
Beberapa pakar hidroponik mengemukakan sejumlah kelebihan
dan kelemahan sistem hidroponik dikomparasikan dengan pertanian konvensional.
Kelebihan sistem hidroponik antara lain ialah :
- pemakaian lahan lebih efisien,
- tumbuhan berproduksi tanpa memakai tanah,
- tidak terdapat resiko guna penanaman terus menerus sepanjang tahun,
- kuantitas dan kualitas buatan lebih tinggi dan lebih bersih,
- pemakaian pupuk dan air lebih efisien,
- periode tanam lebih pendek, dan
- pengendalian hama dan penyakit lebih mudah.
Kekurangan sistem hidroponik, antara lain ialah :
- memerlukan modal yang besar;
- pada “Close System” (nutrisi disirkulasi), andai ada tumbuhan yang terserang patogen maka dalam masa-masa yang paling singkat semua tanaman akan terpapar serangan tersebut; dan
- pada kultur substrat, kapasitas memegang air media substrat lebih kecil daripada media tanah; sementara pada kultur air volume air dan jumlah nutrisi paling terbatas sampai-sampai akan mengakibatkan pelayuan tumbuhan yang cepat dan stres yang serius.